Duhai hati.....

duhai hati....
masih sakit lagikah luka yang kau diamkan,
masih hibakah rajukmu yang tidak dipujuk,
mana Ar-rahman yang pernah kau lagukan....
hilang sudahkah tahajud mu yang membuai sepi malam....

duhai hati....
airmata yang tak mahu diam....biarkanlah,
cinta yang tidak difahami orang...redhakanlah,
mana kan basi kemaafan yang ikhlas....
mana mungkin penatmu membelah impian....

duhai hati....
kau hanya boleh mengeluh kesah,
cuma mampu merajuk hiba,
lupakah siapa pemilikmu....
yang memberi duka dan kan memujuk pula,
yang pasti di sana mendengar rintihanmu,
yang tentunya kan datang berjuta langkah...
dengan selangkahmu kepadaNya....

bukankah kau hati.....
hanya pinjaman sementara dariNya.....

Renungan Buat Suatu Diri

Siapa lagi yang bisa berada di sini
merenung redup senja di ufuk barat
menanti sinar esok hari;
siapa yang bergelar umat-umat terpilih
yang bisa menghargai Islam dalam diri
yang bisa tersenyum dengan iman hakiki..

Tuhanku,
apakah aku seorang pengkhianat
bisa melihat lagi keindahan itu
dengan darah-darah hanyir membusuk di dada hidup
bisa mengucap walau sekali ALHAMDULILLAH
bisa menangis dengan ASTAGHFIRULLAH....

Siapa lagi yang bisa menemani pejuang-pejuang itu,
mengangkat senjata dengan tangan kudung
menjerit ALLAHHUAKBAR dengan mulut sopak;
siapa bisa meneropong jihad di dada keinsafan
sedang aku, kau dan mereka
sedang kita di garisan ini
sudah hilang kemanusiaan
sudah mati pengertian
sudah terbenam di bumi kekufuran...!

Tuhanku,
apakah aku yang semalam bisa lahir lagi hari ini
senyum dengan doa para-para malaikat
tidak gentar walau untuk mengatakan kedaifan
tidak sayu bila kesedaran ditusuk ejekan
izinkan aku Tuhanku,
seorang pengkhianat..berdiri lagi di sini,
walau cuma sebentar
bersujud taubat walau sesaat
sebelum janjiMu datang menuntut.......