Pearls in the sand

Pearls in the sand

Thursday, 30 July 2015

Memohon maaf dan Memaafkan

Pohonlah kemaafan dan maafkanlah...!

Percayalah...! Tidak akan runtuh gunung kekayaanmu dengan ucapan keramat ini. Tak mungkin cacat anggota tubuhmu jika kau hulurkan kemaafan itu, Dan pasti pula tidak akan tersiat harga dirimu sekiranya engkau memohon kemaafan dahulu.

Berhati lunaklah dengan kekhilafan oranglain. Lihatlah diri sendiri yang pernah juga terlanjur dengan sikap dan perkataanmu. Maafkanlah mereka walau mereka tidak pernah memohonnya daripadamu, mudah-mudahan kesilapanmu juga akan dimaafkan oleh oranglain pula tanpa kau memintanya.

Kau tidak kalah dengan kelembutan, kasih sayang mu bukan lauk basi yang akan memudaratkan. Usahlah melantik diri sendiri menjadi hakim mengadili siapa yang bersalah dan siapa yang perlu mempertahankan diri. Tiada hinanya merendahkan dirimu memohon kemaafan terlebih dahulu. Mungkin dalam betulmu ada kata-kata dan tindaklaku yang telah mengguris hati, apatah lagi dalam salahmu (yang tidak mahu kau akui), sudah pasti ada kebinasaan yang telah kau lakukan.

Percayalah....! Akan tenanglah tasik hatimu, akan terasa lapang lopak pemikiranmu...malah akan kau hirupi madu kerahmatan Tuhanmu...!

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” 
- (QS. Al-Imran: 133-134)

Sungguh...kau telah pun menang,
di saat dengan jujur kau memohon kemaafan,
dan dengan ikhlas pula kau memaafkan...

 
 
 

Monday, 27 July 2015

Rahmat kebaikan...senyumlah!



Duhai aku....dengar, dengar! Dengar!!

Jangan berkira dengan kebaikan yang engkau harus lakukan untuk oranglain. Jangan sesekali bertanyakan soalan pemusnah itu :
- mengapa asyik-asyik aku? Oranglain mana?
- mengapa waktu susah, aku saja yang dicari? Waktu senang nama aku pun tak ingat?

Jangan...! Jangan sekali-kali...!
Alangkah bodohnya engkau, wahai aku, jika kebaikan yang pada mulanya ikhlas kau lakukan dan pertolongan yang dengan rela kau hulurkan, engkau palitkan dengan secalit keluhan.

Tidakkah engkau sedar bahawa engkau dipilih oleh Allah untuk melakukan kebaikan itu....engkau! Dan bukan sianu itu...atau sianu ini. Allah pilih engkau untuk asyik-asyik diingati bila pertolongan diperlukan. Bukankah dengan kebaikan dan pertolonganmu itu akan membuka rahmat Allah ke atasmu? Bukankah amal jariahmu ke atas seorang hamba Allah yang lain akan dihisab sebagai amal kebaikan di akhirat kelak? Tidak inginkah pada redha Allah? Tak mahukah mengejar rahmat dan kasihNya? Itupun nak berkira?

Aduhai aku...aduhai....kasihannya kalau kau masih dengan kedunguanmu. Bukalah mata, celikkah hati, bersihkan akalmu. Seharusnya kau mengucap syukur kerana Allah terbitkan hati yang halus dalam dirimu bila kau merasa simpati dan ingin membantu. Sepatutnya kau gembira bila Allah melapangkan masamu mendengar keluh-kesah dan rintihan oranglain. Allah memilihmu antara sekelian hambaNya...duhai...beruntungnya engkau duhai aku...!

Biarlah orang hanya mengingatmu waktu susah, biarlah semua jari menuding kepadamu bila bantuan diperlukan. Senyumlah.....kerana pintu kebaikan sedang terbuka di hadapanmu, Segeralah engkau mengetuk pintu ikhlas sebelum memulakan langkah. Beristighfar dan bertasbihlah dalam perjalananmu kepada pintu rahmat Allah itu. Senyumlah....senyumlah, sungguh...Dia Yang Maha Rahman telah memilihmu lagi...dan lagi...dan lagi....