Pearls in the sand

Pearls in the sand

Thursday, 1 June 2017

TERLENA

Waktu berlalu begitu pantas
menipu kita yang terlena.

Belum sempat berzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang.
Belum sempat bersedkah pagi, matahari sudah meninggi.
Niat pukul 9.00 pagi hendak solat Dhuha, tiba-tiba azan zohor sudah terdengar.
Teringin setiap pagi membaca 1 juzuk Al-Quran, menambah hafalan satu hari satu ayat,
itu pun tidak dilakukan.
Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan tahajjud dan witir, walaupun hanya 3 rakaat,
semua tinggal angan-angan.

Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur?
Berseronok dengan usia?

Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok..Nek" menandakan kita sudah tua.

Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat...

Astaghfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan infak cuma sekadarnya,
mengajarkan ilmu tidak pernah ada,
silaturrahim tidak pernah buat.

Justeru apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut?

Tambahkan usiaku Ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku.

Belum cukupkah kita menyia-nyiakan weaktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?

Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan dan tahun lagi agar kita bersedia untuk mati?

Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

- Al Marhum Prof. Hamka

No comments: