Pearls in the sand

Pearls in the sand

Wednesday 11 October 2017

Kita suka menjadikan orang yang berjaya, kaya dan cantik sebagai idola. Kita cenderung meniru semangat juang mereka, susah payah mereka dan kekentalan jiwa mereka. Kita mahu meneladani sejarah mereka dari biasa kepada superpower.
Mengapa tidak kita lakukan perkara yang sama kepada para Nabi yang telah menunjuk secara percuma jalan menuju kepada Tuhan. Mengapa kita memandang contoh tauladan para sahabat Nabi dengan sebelah mata? Apa yang menghalang kita dari melakukan taat dan tunduk kepada suruhan Tuhan?
Sedangkan harta tidak dibawa, pangkat dan kebesaran akan ditinggalkan, cantik dan glamour tidak berkekalan, hanya dibalut kain kapan dan berseorangan.
Bagaimana mungkin kita ingin berangan mendapat syafaat Nabi, jauh sekali keampunan dan keredhaan Allah?
Solat seumur hidup itu selalu lintang pukang, malah ada yang tanpa rasa bersalah ditinggalkan. Quran dibaca hanya pada bulan Ramadhan, malah ada yang tidak pernah ingin mempelajarinya. Aurat tidak dijaga, malah bangga mempamerkannya. Ibubapa tidak lagi dikasihi dan dihormati, malah diderhakai semahunya. Hanya bersahabat dengan orang yang berkepentingan, anak-anak yatim dan fakir miskin dibiarkan dan dipandang hina.
Syurga mana yang kita angankan, neraka mana yang akan kita hindarkan...sedangkan amalan dan akhlak tidak membawa kita hampir sedikit pun pada redha dan kecintaan Allah?
Apa sebenarnya yang kita inginkan?
Dunia dan segala isinya?
Atau Allah dan RasulNya?
Sungguh...sungguh! Kita adalah pendosa yang terleka...
"Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami yang benar itu benar, dan kurniakanlah kami untuk dapat mengikutinya. Dan perlihatkanlah kepada kami yang salah itu salah, dan kurniakanlah kami untuk dapat menghindarinya. Janganlah Engkau menjadikannya samar di hadapan kami sehingga kami tersesat."

No comments: